Duduk aku seorang
mendengar sahabat-sahabat bercerita
aku diam
jenaka dan ketawa mereka
terasa hambar di benakku
Ku pejamkan mata
kedengaran ada suara-suara memanggil
memanggil namanya
jelas bergendang di telinga
Aku menliti jarum masa di tangan
beralih ke kanan setiap saatnya
entah apa yang ku kira
nama dia semakin jelas bergema
Tiba-tiba hujan merenyai
bukan di padang tapi di hati
lalu amarah pun ikut bangun
berkocak kepiluan dalam tekanan
akhirnya aku pergi meninggalkan
jauh dari suara-suara yang memanggil nama itu
Sedang duduk seorang diri di tapak perhimpunan. Kawan-kawan di sekeliling sibuk berlawak ketawa bagai. Bestie semuanya menghilang. I'm alone. Yet terdengar sebuah nama. Sallam. Tiba-tiba telinga rasa panas. But at the same time hati rasa pilu. Lastly, grabbed my bag and leave the place. Looked for my bestie. Found them in the canteen.
No comments:
Post a Comment