kelip-kelip malam munculnya diam-diam
bercahaya samar-samar namun terang
terpukau mata yang memandang
tersihir jiwa yang sumbang
sungguhpun malam tetap malam
langitnya hitam lagikan kelam
angin yang berbahasa dingin
luka tetap luka yang pedih
apalah sangat kelip-kelip malam
akhirnya hilang kala siang
sementara nafas masih berani
jantung masih berlari
yang semalam hanyalah diari
hari ini bukan kelip-kelip yang dinanti lagi
esok pasti akan datang mengganti
yang tetap ada di sini adalah diri ini
No comments:
Post a Comment