merenung jauh ke kaki langit
mengusung perasaan yang kian menghimpit
sehelah dua keluh dihembus
tetap buas gelombang jiwa dilibas ombak
sakit dan kedinginan
gigi pantai menggigit jari
terpanggil dek laut yang bergelora
terimbau dek trauma yang membangkitkan fobia
dalamnya masih menjerut
masih berpaut pada jiwa yang berparut
di sempadan ini
di mana maut setia menanti
sedang hidup terasa asing sekali
bila mana tangis tenggelam sepi
sementelah perih terus membakar diri
tenangnya bukan di sini
berpaling dan kembali
yang setia biarkan ia menanti
yang tersisa harus disudahi
sungguhpun beracun
sekalipun berduri
tetap aku tempuhi.
No comments:
Post a Comment